Kamis, 12 November 2009

HEBOH PAPUA

PERANG RAHASIA, TRAUMA DAN SEPARATISME 

Katalog Dalam Terbitan :
HEBOH PAPUA
Perang Rahasia, Trauma dan Sparatisme al Rahab, Amiruddin
Pengantar : Prof Bambang Shergi Laksmono
Catatan Penutup : B. Josie Susilo Hardianto
Jakarta : Komunitas Bambu 2010
(xxvi + 230 hlm; 14 x 21 cm)
ISBN 979-3731-69-9

Pembahasan Buku :
BAGIAN I
1. Papua dalam sengketa Separatis
    "Persoalan bendera Bintang Kejora"
2. Gerakan Papua Merdeka : Penciptaan Identitas Kepapuaan Versus Keindonesiaan.
3. Operasi-operasi Militer di Papua : Pagar Makan Tanaman?
4. "Merebus Batu": Pemenuhan Hak Asasi dan Keadilan di Papua

BAGIAN II
1.   Otonomi Khusus, Masa Depan Papua?
2.   Surat Terbuka untuk Barbanas Suebu : Selamatkan Otonomi Khusus Papua
3.   Heboh Papua, Kembali ke Otus!
4.   Poltik Muka Dua Jakarta terhadap Papua
5.   Dari Trauma Sparatisme: melihat dari Pinggir
6.   Menguak perang rahasia di Papua
7.   Pionir Pamong Papua, Sebuah kesaksian
8.   PT Freeport dan Gejolak Timika
9.   Papua Butuh Kepemimpinan Politik
10. Pemekaran Daerah di Papua: Bertemuanya dua kepentingan 
11. Otus Papua Sekarat
12. Meretas dialog untuk Papua Baru
13. KKR Papua : Janji Otus yang dilupakan
14. Kontroversi dalam sejarah : belajar dari persoalan papua
15. Di bwah kibaran Bintang Fajar : Papua mengibaskan penderitaan masa lalu
16. MPR, Obat yang belum menyembuhkan luka
17. Papua, HAM dan Negara yang merasa Terancam
18. Pesan kemanusiaan dari Yahukimo

EPILOG
Memahami Papua
B.Josie Susilo Hardianto

Kesimpulan Buku :

         Meskipun sebagian tema dapat ditemukan dalam buku-buku lain tentang Papua, tetap saja penting, Setidaknya bayangan imajinatif tentang papua akan terkoreksi dan mendapat bingkainya.
         Beberapa persoalan coba didekati dengan kajian berbasis pendekatan hak asasi manusia, ini tentu menarik karna dapat memberikan gambaran lebih utuh dan aktual tentang Papua. Tentu saja harapannya masyarakat akan memiliki gambaran yang lebih terang tentang Papua dan karna itu tidak serta-merta mencap/menjatuhkan stigma.
        Sebagai warga negara Indonesia, masyarakat papua berhak untuk memperoleh perlakuan yang sama sebagaimana warga Indonesia lainnya.
       mengungkapkan yang ada yang benar pada situasi menguntungkan ternyata tidak selalu mudah, karna masih ada yang justru merasa benar dengan menjatuhkan setigma-stigma itu.

Kata Pembaca
Buku ini telah berani dan berhasil menghadirkan dimensi yang sensitif dan ddisembunyikan dari kehidupan Politik dan Pemerintah kita.
Prof. Dr. Bambang Shergi Laksmono
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Membaca buku ini tidak semata-mata membaca tentang papua, lebih dari itu, jika kita mau mencermatinya dalam-dalam buku ini pun akan membantu untuk memahami Papua dan deretan persoalannya.
B. Josie Susilo Hardianto
Wartawan Kompas

Mendatangkan Inspirasi baru yang akan muncul serta hikmah yang dapat dipetik atas persoalan menahun konflik vertikal di Papua jika, membaca buku ini. Buku yang penting untuk menunjukan arahan agar masalah Papua tidak tinggal sekedar "Heboh Papua" tetapi suatu masalah yang bisa dicarikan solusinya secara komprehensif.
Septer Manufandu
Sekertaris Eksekutif FORKER LSM PAPUA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar